Sebagai info La Vie en Rose juga adalah judul lagu Edith Piaf tahun 1947, tapi penggemar musik lawas mungkin lebih sering mendengar versi Louis Armstrong atau Bing Crosby. Tapi tentu saja yang dibawakan IZ*ONE bukanlah remake dari single tenar ini. Well, ini dia review untuk La Vie en Rose.
Setelah debut line-up yang cukup membuat heboh, IZ*ONE terbilang dengan cepat naik ke tangga popularitas. Beberapa kali member mendapat spotlight, yeah, tidak semuanya positif tentu. Tapi dengan mendapat CM untuk winter apparel & school uniforms, dan juga variety show, nama IZ*ONE makin terkenal.
Ada juga hal jelek seperti petisi untuk melarang IZ*ONE tampil di acara Music Bank di saluran nasional KBS, untuk alasan klasik perang sejarah antara Korea-Jepang dan bagaimana Aki-P dianggap sebagai pendukung loyal sayap kanan. Well, lupakan saja, KBS terkenal paling suka menyensor segala hal, tapi toh petisi ini juga dianggap lelucon.
Langsung ke MV, La Vie en Rose sejujurnya…..tidak beda jauh dengan MV KPop pada umumnya. Oke, bodoh kalau berharap mereka bisa membuat MV seperti Blackpink atau (G)I-DLE karena segmentasinya berbeda. Atau seperti TWICE dan Red Velvet karena tidak didukung agensi besar.
Kalau dibandingkan dengan fromis_9 yang berasal dari agensi yang sama, relatif tidak jauh beda. Basically, it’s a standard one, just another MV in the block. Actually I don’t even remember when the last time I’ve fallen into this genre of MV.
Chaeyeon
Chaeyeon
Minjoo
Minjoo
Chaewon
Chaewon
Hitomi
Hitomi
Hyewon
Hyewon
Nako
Nako
Well, seperti umumnya MV K-Pop, tidak ada storyline di La Vie en Rose, hanya dance MV biasa. Dengan tambahan sajian visual a la K-Pop yang dijamin mengundang iler serigala -well, asal jangan Chaewon, yang lain silakan- dan yang paling penting, tidak ada yang dianaktirikan dari segi screentime.
IZ*ONE adalah girl group dengan anggota terbanyak dalam sejarah K-Pop seingatku, dan disini mereka bisa mendistribusikan screentime & line dengan cukup adil. Dan secara tidak mengejutkan, yang paling sedikit mendapat bagian adalah Kkura, Nako, dan Hiichan.
Woo woo, sabar dulu, mereka mendapat part sedikit karena alasan yang sudah jelas; language profieciency dan tidak adanya dance scene yang cukup panjang untuk itu. Jadi bukan masalah yang harus menyulut fanwar, kalau masih tidak terima, kenapa ngidol?
Satu lagi yang memprihatinkan soal part adalah Kangchan, she’s barely there. Tapi selain itu, bahkan Chaeyeon dan Chaewon mendapat part yang memuaskan, overall, siapapun oshi kalian, rasanya akan cukup terpuaskan di MV debut ini.
Eunbi
Eunbi
Yoojin
Yoojin
Yena
Yena
Yuri
Yuri
Sakura
Sakura
Wonyoung
Wonyoung
Dance cukup lambat di lagu ini, drastis rasanya setelah mereview No Way Man. Yah, bisa dibilang elegan sih. Yang harus digarisbawahi, ada beberapa kali perubahan tempo dan menurutku bagus. Untukku yang masih membingungkan adalah siapa saja dancer di IZ*ONE, karena sejauh ini belum kelihatan.
Sejauh ini aku hanya melihat Chaeyeon dan Eunbi sebagai dancer, yang lain belum kentara. Dan rasanya aku belum melihat pembagian tugas per member, karena itu agak disayangkan -atau malah bagus ya- tidak ada member yang terlalu menonjol dengan perannya di MV ini.
Overall, setelah melihat dan mendengarkannya berulang-ulang, kupikir La Vie en Rose lebih dari cukup untuk single debut. Bukan MV yang paling membekas di ingatan tapi secara umum, bisa dinikmati dan harmoninya dapat dari kombinasi lagu dan MV. Well, 4 dari 5 bintang.
La Vie en Rose terbilang decent untuk ukuran debut. Tidak sensasional tapi cukuplah. Image yang dikejar juga cukup dapat dengan MV ini. Tapi yang perlu jadi catatan dariku adalah peran Wonyoung sebagai center tidak terlalu kelihatan, beda dengan Somi dan Daniel sebelumnya.
Kalau aku memposisikan diri sebagai orang yang tidak mengenal IZ*ONE sama sekali, aku akan lebih tertarik pada Irene Eunbi, Yena, atau Yoojin. Bukan urusan screentime atau lirik yang lebih banyak, tapi impact mereka terkesan lebih besar daripada Wonyoung.
Yah, biarpun La Vie en Rose decent, toh publik tetap akan mengingat Nekkoya sebagai representative song dari IZ*ONE sama seperti I.O.I dan Wanna One.
Dari dua live diatas, mana yang jadi favorit kalian? Well, aku masih bilang Nekkoya lebih enak di kuping. Bukan berarti La Vie en Rose jelek. Well, sebagai tambahan, beberapa catatan lain dari debut IZ*ONE adalah menjadi girl group dengan penjualan terbanyak single debut, 34.295 copies di hari pertama, mengalahkan Blackpink yang memegang rekor sebelumnya dengan 19.094 copies.
Well, sekian saja review untuk La Vie en Rose. Karena ada masalah makanya baru sempat dirilis sekarang, terlambat sih, sampai-sampai MV Nogi sudah keluar lagi.
Bagaimana dengan pendapat kalian tentang debut IZ*ONE ini? Bagus atau tidak?
All images and videos used is credited to it’s respective owners
No comments:
Post a Comment