Review TWICE FANCY MV Indonesia Ulasan Lengkap

  Okada Nana      
Setelah terakhir kali merilis Yes or Yes, kali ini TWICE kembali dengan TWICE Fancy. Ya, setelah 5 bulan tanpa promosi termasuk di Jepang, TWICE kembali dengan konsep yang berbeda dari biasanya. Well, bisa dibilang sexy concept, for the first time.


Setelah teasers yang bikin heboh, saat MV ini benar-benar dirilis pada 22 April lalu, langsung jadi bahan perbincangan. Girl group dengan cute image merilis lagu baru dengan konsep sexy? Bukan pertama kali, tapi karena ini TWICE, makanya cukup jadi perbincangan.

Nah, bagaimana review untuk MV TWICE Fancy ini? Mengingat aku termasuk sering mengeluhkan konsep TWICE yang begitu-begitu saja? Ini dia reviewnya.

MV TWICE Fancy ini dibuka dengan background yang kelihatannya menjanjikan; club. Di detik ini kupikir akan jadi MV yang bisa menarik. Tapi di opening line, saat Nayeon diatas diamond, all the thoughts crumble. Hard.

Ini bisa jadi review yang sangat singkat; this is maybe the worst TWICE MV I’ve ever seen.Yes, even worse than Yes or Yes. Oke, akan kubahas satu-satu kenapa MV ini bisa dapat nilai yang jelek dariku. Pertama, dari konsep. Konsep yang bikin heboh dari permulaan, membuat berekspektasi, dan eksekusinya….

Jujur saja, aku berharap jauh lebih besar dari JYP untuk konsep sexy. WG dan Miss A nailed that concept, fast forward few years and they got this? Really? Poinnya adalah, dari MV saja, konsep seksi yang berusaha ditampilkan tidak begitu kentara, meski ada juga peran dari lagunya.

Untuk lagunya, memang ini ditulis Black Eyed Pilseung, tapi terdengar sangat familiar dari JYP. Retro-vibe yang basic, entah cuma aku atau bagaimana, ini bukan lagu yang bagus. Atau setidaknya, untuk dibuat dalam konsep sexy, sama sekali gak nyambung. Untuk konsep-lagu, gagal.

Kembali ke MV dan poin kedua; MV ini terlalu banyak CG yang seharusnya tidak ada. Okelah kita bisa menerima kalau set dan CG digabung, tapi ini……duh. Terutama saat dance scene grup, harus ya menggunakan background CG yang seperti back to the 90’s? Come on now.

Bukan cuma disitu, tapi beberapa seperti Sana juga dapat CG retro, Tzuyu malah nonsensical seperti itu. Dan roller coaster. Poinnya apa, itu yang tidak kudapat. Poin ketiga; Koreo yang masih 75% cute a la TWICE, dan sisanya berusaha memasukkan konsep sexy -sekali lagi-

Yah, untuk koreo di Fancy, aku tidak bisa bilang ini bagus. Racikannya kurang pas. Tidak ada killing part untuk koreo maupun dari lagu, aku sulit membayangkan lagu ini akan sesukses lagu-lagu sebelumnya. Meskipun ini TWICE, kalau konsepnya gagal, ya tetap saja flop.

TWICE -FANCY- M_V - YouTube.mkv_000087587
Tapi tidak adil dong kalau hanya membahas sisi minusnya saja. Masih ada sisi positif juga dari MV Fancy. Terutama untuk screentime member. Bagusnya, member sexy-in-charge mendapat jatah yang lumayan oke, terutama untuk menunjukkan karakter mereka.

Not all good but acceptable at least. Yang sedikit kuperhatikan mereka menambah jatah Chaeng cukup banyak untuk konsep sexy ini, meski jatuhnya sih jauh dari harapan. Hal bagus lainnya? Hmmm….. coba bantu jawab di kolom komentar.

Perubahan konsep kali ini diamini member lebih karena konsep mereka sudah terlalu sering dipakai dan bisa jadi membosankan -hell right- jawaban tentang perubahan konsep ini sudah umum sih, jadi tidak begitu mengesankan juga.

Dan harus kuakui, Fancy kurang bisa memenuhi ekspektasi. Jauh malah. Mungkin karena sudah pernah merasakan konsep ini dibawakan WG dan Miss A sebagai senior di JYP, dan juga ITZY yang rasanya lebih cocok main di genre ini, Fancy jadi terasa hambar, malah terlalu banyak MSG.

Dari MV, maaf saja, akhir-akhir ini setelah mereview Bon Bon Chocolat dan Violeta, belum lagi banyak MV bagus yang tidak sempat naik ke tahap finishing seperti Senorita, Dalla Dalla, Four Seasons, Stars Over Me, atau Kill This Love.

Dari lagunya juga, aku malah lebih suka dengan girl group baru BVNDIT yang baru debut di awal April ini. Memang lagunya biasa saja, tapi terdengar jauh lebih matang dalam hal vokal daripada Fancy. Dan jangan membandingkannya dengan BOL4, karena mereka mengalahkan IZ*ONE sebagai grup paling sering kudengar belakangan ini.

Pendapat akhir, aku sudah menghabiskan beberapa hari untuk mereview Fancy, dan hasil akhirnya, I didn’t fancy this comeback. Merubah konsep memang langkah bagus, tapi karena ini TWICE, ekspektasi yang besar tidak ketemu dengan hasil akhir yang memuaskan.

Still, merubah image butuh tahapan, bisa jadi ini langkah pertama yang kurang oke, tapi aku masih berharap pada rilisan selanjutnya kalau mereka masih akan membawa konsep yang sama. Bagaimana dengan kalian, fancy this comeback?

All images and videos used is credited to it’s respective owners
logoblog

Thanks for reading Review TWICE FANCY MV Indonesia Ulasan Lengkap

Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment