Di zaman satu millenium Sebelum Masehi, bangsa Phoenicia memiliki kerajaan dagang yang membentang di Mediterranian, membentang dari Alexandria, Yunani, Romawi, Carthage, Ibiza, dan Gibraltar. Satu komoditas harganya bernilai lebih tinggi dari emas, yaitu dye atau pewarna reddish-purple yang dikenal dengan nama Tyrian Purple.
Atau Imperial Purple, Royal Purple, dan Phoenician Purple. Kenapa pewarna ungu saja lebih mahal dari emas? Pertama, karena warnanya tidak pudar seiring waktu, melainkan semakin cemerlang. Kedua, berkat keunggulannya inilah, warna ini digunakan oleh royalti, terutama dari Carthage dimana tyrian purple menyebar ke seluruh Eropa.
Menurut mitologi Phoenicia, warna ungu ditemukan oleh anjing peliharaan Tyros, kekasih “pelindung” Tyre, Melqart. Saat berjalan-jalan di pantai, anjing itu menggigit moluska yang terbawa ombak dan mulutnya menjadi ungu. Tyros menginginkan baju yang berwarna demikian dan lahirlah tyrian purple.
Pembuatan warna ini adalah proses yang panjang, dan bau. Pertama, memancing moluska dengan nama ilmiah Bolinus brandaris, siput laut yang menjadi produsen. Kemudian mengekstrak kelenjar yang menghasilkan warna ini dengan cara dicungkil. Setelah itu, direndam dalam air garam dan dijemur selama 10 hari.
Ini adalah proses yang membuatnya bau, merendam jeroan siput dan dijemur selama 10 hari? Oke. Hasilnya di awal tidak berwarna, tapi akan muncul warna ungu seiring waktu. Pusat pembuatan dye ini biasanya terletak di pinggiran kota, tapi hasilnya setara. Secara literal, tyrian purple berharga lebih dari emas dengan bobot yang sama saat itu.
Di abad 15-13 SM, tyrian purple mulai diciptakan. Di 9 SM perdagangan Phoenicia tumbuh dengan Tyre sebagai pusatnya. Di 322 SM, saat Macedonia dibawah pimpinan Alexander the Great menduduki Phoenicia, tradisi mereka perlahan luntur dan menghilang seiring waktu.
Well, tyrian purple adalah komoditas penting bagi Phoenicia, selain aksara, perdaganan, dan arkeologikal yang membuat kagum sekaligus iri, juga demand dari banyak kerajaan termasuk Mesir, Persia, Assyria, dan Babylon bagi bangsa lain di Mediterania. Sayangnya tidak ada artefak utuh yang bertahan dari era itu.
Namun, peninggalan terpenting mereka, Tyrian purple, tetap bertahan sebagai warna royalti paling populer di Eropa selama milenia berikutnya. Charlemagne dimakamkan dengan baju berwarna ini, menunjukkan status tertinggi karena digunakan oleh raja yang menyatukan Eropa sebagai pakaian terakhirnya.
View this post on Instagram
still yet to be balanced…
Nah Tyrian Purple dan warna ungu mengingatkan pada apa? Kalau aku sih jelas pada Nogi, dan memang itu yang ingin kubahas kali ini. Dan kali ini menyangkut tentang apakah Nogi akan menghilang atau tetap akan bertahan sebagai tyrian purple di dunia idol?
Beberapa waktu lalu, Nogi pun kehilangan salah satu point of interest terbesar mereka. Bukan hanya bagi internal grup melainkan juga member yang menjadi face bagi public appeal. Nishino Nanase mengumumkan graduation dan berlanjut ke member lain.
Sejak Naachan, ada 3 member lagi yang menyusul di akhir 2018; Yumi, Johnson, dan Kawago-P. Lalu, di quarter pertama 2019, sudah ada tiga member lain yang juga mengumumkan graduation; Misa, Karin, dan Yuttan. Dua nama terakhir hanya berselang tiga hari.
Dan meskipun membahas tentang graduation itu hanya berulang-ulang terus, tapi kenapa sejak tahun lalu gelombang graduation itu lebih heboh dari sebelum-sebelumnya, wajar saja karena terakhir kali terjadi di 2014, yang mana jelas dari fans Sakamichi sekarang hanya sedikit yang merasakan era itu.
View this post on Instagram
so…..
2015, 2016, 2017, hanya 6 member yang grad dari Nogi, dimana dari angka saja kalah dari 2018 yang sampai 7 member. Di awal tahun ini saja sudah tiga yang ikut grad. Jadi, kenapa reaksinya bisa dibilang berlebihan rasanya masih wajar. Tapi, seperti yang juga sering kubilang, fandom Sakamichi itu spoiled.
Padahal kupikir tahun lalu bisa sedikit memberi pencerahan, tapi tidak juga ternyata. Di periode dimana Nogi sedang naik, hanya sedikit yang grad jadi terbiasa dengan pattern itu. Begitu banyak yang graduate langsung panik sendiri. Padahal jujur saja, siapa yang benar-benar peduli apa -gak jauh-jauh deh- tiga nama yang grad di awal tahun ini masuk senbatsu atau tidak?
Misa? Oh, ayolah. Sudah berapa lama dia selalu masuk senbatsu? Karin? Not so many of you really hoped for her senbatsu breakout since 3rd Gen comin’. Not to mention the 4th now. Yuttan? Name your reason to choosing her over your oshimen. The conclusion? Get rid of that oh-so-emotional-wailing-over-SNS.
Goose Egg Nugget
Really I’m tired of that. Sekarang siapa sih yang akan memilih member yang sudah ada di grup diatas 4 tahun tanpa progress yang dianggap menguntungkan oleh manajemen alih-alih member baru dengan segudang potensi yang bisa dijual. No man, they’re in entertainment business, not poorhouse.
Nah, dengan banyaknya member yang grad, terlepas dari Gen 1 atau 2, apa efeknya untuk Nogi? Honestly speaking, not much. Memang untuk melihat bagaimana mereka pasca ditinggal satu dari Double Suns masih butuh waktu, tapi sejauh ini, rasanya pendapat general public masih belum berubah.
Nogi masih jadi national idol, siapapun yang menolak fakta ini mungkin masih satu genus dengan murex brandaris. Kehilangan satu member paling dikenal jelas pukulan, tapi sejauh ini masih bisa menangani pukulan itu dengan baik. Keputusan tidak mengeluarkan single di awal tahun ini juga bagus.
Karena tanpa single, kita diberi waktu untuk menentukan siapa member yang selanjutnya bisa jadi calon pengganti Naachan, dan jelas bukan termasuk Maiyan, Ashu, atau Iku. Tapi untuk hal ini juga, kehilangan member seperti Naachan bisa seperti pendudukan Alexander untuk Tyre, lama-lama kalau tidak ada perubahan ya eksistensinya hanya akan jadi sejarah.
Graduation bukan untuk ditangisi, apalagi cuma lewat SNS. Idol adalah bisnis, terus berubah dari generasi ke generasi. Sekarang dengan adanya Gen 4 juga, kalau menuruti keegoisan “ikut grad karena OG grad” ya lebih baik dari awal gak usah ngidol juga. Masa harus dijelasin terus kenapa sistem graduation dan generasi itu ada?
Terakhir, aku lebih berharap fans Sakamichi bisa lebih rasional kedepannya. Mengedepankan perasaan ketimbang keuntungan jelas tidak cocok untuk bisnis ini. Oh ya, siapa yang ingat prediksi center untuk single Keyaki juga? Nikmati saja apa yang bisa diberikan mereka, gak perlu yang terlalu baper.
Buat supaya Nogi purple bisa jadi seperti Tyrian purple. Legacy yang bisa bertahan lama.
All imaged and videos used is credited to it’s respective owners
Atau Imperial Purple, Royal Purple, dan Phoenician Purple. Kenapa pewarna ungu saja lebih mahal dari emas? Pertama, karena warnanya tidak pudar seiring waktu, melainkan semakin cemerlang. Kedua, berkat keunggulannya inilah, warna ini digunakan oleh royalti, terutama dari Carthage dimana tyrian purple menyebar ke seluruh Eropa.
Menurut mitologi Phoenicia, warna ungu ditemukan oleh anjing peliharaan Tyros, kekasih “pelindung” Tyre, Melqart. Saat berjalan-jalan di pantai, anjing itu menggigit moluska yang terbawa ombak dan mulutnya menjadi ungu. Tyros menginginkan baju yang berwarna demikian dan lahirlah tyrian purple.
Pembuatan warna ini adalah proses yang panjang, dan bau. Pertama, memancing moluska dengan nama ilmiah Bolinus brandaris, siput laut yang menjadi produsen. Kemudian mengekstrak kelenjar yang menghasilkan warna ini dengan cara dicungkil. Setelah itu, direndam dalam air garam dan dijemur selama 10 hari.
Ini adalah proses yang membuatnya bau, merendam jeroan siput dan dijemur selama 10 hari? Oke. Hasilnya di awal tidak berwarna, tapi akan muncul warna ungu seiring waktu. Pusat pembuatan dye ini biasanya terletak di pinggiran kota, tapi hasilnya setara. Secara literal, tyrian purple berharga lebih dari emas dengan bobot yang sama saat itu.
Di abad 15-13 SM, tyrian purple mulai diciptakan. Di 9 SM perdagangan Phoenicia tumbuh dengan Tyre sebagai pusatnya. Di 322 SM, saat Macedonia dibawah pimpinan Alexander the Great menduduki Phoenicia, tradisi mereka perlahan luntur dan menghilang seiring waktu.
Well, tyrian purple adalah komoditas penting bagi Phoenicia, selain aksara, perdaganan, dan arkeologikal yang membuat kagum sekaligus iri, juga demand dari banyak kerajaan termasuk Mesir, Persia, Assyria, dan Babylon bagi bangsa lain di Mediterania. Sayangnya tidak ada artefak utuh yang bertahan dari era itu.
Namun, peninggalan terpenting mereka, Tyrian purple, tetap bertahan sebagai warna royalti paling populer di Eropa selama milenia berikutnya. Charlemagne dimakamkan dengan baju berwarna ini, menunjukkan status tertinggi karena digunakan oleh raja yang menyatukan Eropa sebagai pakaian terakhirnya.
View this post on Instagram
still yet to be balanced…
Nah Tyrian Purple dan warna ungu mengingatkan pada apa? Kalau aku sih jelas pada Nogi, dan memang itu yang ingin kubahas kali ini. Dan kali ini menyangkut tentang apakah Nogi akan menghilang atau tetap akan bertahan sebagai tyrian purple di dunia idol?
Beberapa waktu lalu, Nogi pun kehilangan salah satu point of interest terbesar mereka. Bukan hanya bagi internal grup melainkan juga member yang menjadi face bagi public appeal. Nishino Nanase mengumumkan graduation dan berlanjut ke member lain.
Sejak Naachan, ada 3 member lagi yang menyusul di akhir 2018; Yumi, Johnson, dan Kawago-P. Lalu, di quarter pertama 2019, sudah ada tiga member lain yang juga mengumumkan graduation; Misa, Karin, dan Yuttan. Dua nama terakhir hanya berselang tiga hari.
Dan meskipun membahas tentang graduation itu hanya berulang-ulang terus, tapi kenapa sejak tahun lalu gelombang graduation itu lebih heboh dari sebelum-sebelumnya, wajar saja karena terakhir kali terjadi di 2014, yang mana jelas dari fans Sakamichi sekarang hanya sedikit yang merasakan era itu.
View this post on Instagram
so…..
2015, 2016, 2017, hanya 6 member yang grad dari Nogi, dimana dari angka saja kalah dari 2018 yang sampai 7 member. Di awal tahun ini saja sudah tiga yang ikut grad. Jadi, kenapa reaksinya bisa dibilang berlebihan rasanya masih wajar. Tapi, seperti yang juga sering kubilang, fandom Sakamichi itu spoiled.
Padahal kupikir tahun lalu bisa sedikit memberi pencerahan, tapi tidak juga ternyata. Di periode dimana Nogi sedang naik, hanya sedikit yang grad jadi terbiasa dengan pattern itu. Begitu banyak yang graduate langsung panik sendiri. Padahal jujur saja, siapa yang benar-benar peduli apa -gak jauh-jauh deh- tiga nama yang grad di awal tahun ini masuk senbatsu atau tidak?
Misa? Oh, ayolah. Sudah berapa lama dia selalu masuk senbatsu? Karin? Not so many of you really hoped for her senbatsu breakout since 3rd Gen comin’. Not to mention the 4th now. Yuttan? Name your reason to choosing her over your oshimen. The conclusion? Get rid of that oh-so-emotional-wailing-over-SNS.
Goose Egg Nugget
Really I’m tired of that. Sekarang siapa sih yang akan memilih member yang sudah ada di grup diatas 4 tahun tanpa progress yang dianggap menguntungkan oleh manajemen alih-alih member baru dengan segudang potensi yang bisa dijual. No man, they’re in entertainment business, not poorhouse.
Nah, dengan banyaknya member yang grad, terlepas dari Gen 1 atau 2, apa efeknya untuk Nogi? Honestly speaking, not much. Memang untuk melihat bagaimana mereka pasca ditinggal satu dari Double Suns masih butuh waktu, tapi sejauh ini, rasanya pendapat general public masih belum berubah.
Nogi masih jadi national idol, siapapun yang menolak fakta ini mungkin masih satu genus dengan murex brandaris. Kehilangan satu member paling dikenal jelas pukulan, tapi sejauh ini masih bisa menangani pukulan itu dengan baik. Keputusan tidak mengeluarkan single di awal tahun ini juga bagus.
Karena tanpa single, kita diberi waktu untuk menentukan siapa member yang selanjutnya bisa jadi calon pengganti Naachan, dan jelas bukan termasuk Maiyan, Ashu, atau Iku. Tapi untuk hal ini juga, kehilangan member seperti Naachan bisa seperti pendudukan Alexander untuk Tyre, lama-lama kalau tidak ada perubahan ya eksistensinya hanya akan jadi sejarah.
Graduation bukan untuk ditangisi, apalagi cuma lewat SNS. Idol adalah bisnis, terus berubah dari generasi ke generasi. Sekarang dengan adanya Gen 4 juga, kalau menuruti keegoisan “ikut grad karena OG grad” ya lebih baik dari awal gak usah ngidol juga. Masa harus dijelasin terus kenapa sistem graduation dan generasi itu ada?
Terakhir, aku lebih berharap fans Sakamichi bisa lebih rasional kedepannya. Mengedepankan perasaan ketimbang keuntungan jelas tidak cocok untuk bisnis ini. Oh ya, siapa yang ingat prediksi center untuk single Keyaki juga? Nikmati saja apa yang bisa diberikan mereka, gak perlu yang terlalu baper.
Buat supaya Nogi purple bisa jadi seperti Tyrian purple. Legacy yang bisa bertahan lama.
All imaged and videos used is credited to it’s respective owners
No comments:
Post a Comment